Khamis, 3 Mac 2016

Rezeki

Sebab-sebab yang mendatangkan rezeki

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدي والدين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إقرارا به وتوحيدا. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم تسليما مزيدا.  أما بعد: 
    Ikhwani fillah -hafidhokumulloh- kita mendengar saudara-saudara kita kaum muslimin berkata:” Orang yang keadaan seperti ini tidak mungkin akan hidup  tenang, bahagia, masa depan pun suram dan tidak mungkin akan hidup maju .” Yaitu orang yang tidak memiliki ijazah sekolah,titel yang tinggi atau pengalaman sekolah (umum). Hal ini menunjukkan lemahnya keimanan dan keyakinan bahwa Allah Maha Memberi rezeki, Dan bahwa rezeki setiap insan telah ditentukan dan ditulis.
    Allah subhanahu wata’ala lberfirman:
)ومامن دابة في الأرض إلا علىالله رزقها ويعلم مستقرهاومستودعها كل في كتاب مبين (
  “Dan tidak ada makhluk melatapun (bernyawa) di muka bumi melainkan Allahlah yang menjamin rezeki mereka. Dan Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh)” .( Hud: 6)
    Allah ta’ala juga berfirman:
) الله يبسط الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر له إن الله بكل شيء عليم (
“Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (al ‘Ankabut: 62)
    Dan Rosulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari sahabat Abdullah bin mas’ud, tentang fase penciptaan manusia didalam rahim ibunya :
“…kemudian Allah mengutus malaikat dan memerintahkan 4 perkara: untuk menuliskan rezekinya,ajalnya, amalannya, akan bahagia atau sengsara.”
   Rezeki setiap insan telah ditentukan dan ditulis. Seseorang tidak akan mati sampai mendapatkan rezeki yang telah ditentukan-Nya. Tinggal kita berusaha untuk mencari dan mengerjakan sebab-sebab yang halal untuk menggapainya.
   Akhi fillah, sebab untuk mendapatkan rezeki ada yang dhohir langsung diakui oleh akal dan tidak ada yang mengingkarinya yaitu berprofesi (bekerja). Syariat islam juga menghimbau dan mendorong kita untuk bekerja. Allah Ta’ala berfirman:
فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون(
“Apabila sholat telah dilaksanakan,maka bertebaranlah kamu di muka bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak- banyak agar kamu beruntung.” (Al Jumu’ah: 10)
Berkata Syaikh Abdurrohman As Sa’di:”…bertebaranlah di muka bumi untuk mencari usaha-usaha dan perdagangan.”
    Rosulullah pernah ditanya, usaha apa yang paling utama? Maka beliau menjawab:” Usaha seseorang yang ia kerjakan sendiri dan perniagaan yang jujur.”
    Dari sahabat Az Zubair ibnul Awwam bahwa Rasulullah bersabda:”sungguh seorang dari kalian pergi ke gunung dengan membawa seutas tali kemudian pulang membawa seikat kayu bakar dipunggungnya lalu menjualnya sehingga bisa mencegah dirinya (dari minta-minta) lebih baik dari pada minta-minta dikasih atau tidak.” HR. Imam Bukhori
    Dari sahabat Al Miqdam bin ma’dikarib bahwa Rosulullah bersabda:”tidak ada seorangpun yang makan suatu makanan yang lebih baik dari pada makan dari hasil usahanya sendiri, dan Nabi Allah dawud makan dari hasil usahanya sendiri.” HR. Imam Bukhori
    Dan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rosulullah bersabda:”Nabi Zakariya adalah tukang kayu.” HR. Imam Muslim.
   Tapi ingat -akhi fillah- bahwa usaha itu hanya sebagai sebab saja, adapun yang menentukan hasilnya adalah Allah ta’ala. Jangan sampai engkau bergantung dengan sebab (usaha) tanpa meyakini bahwa Allahlah yang menentukannya.
   Disana ada sebab-sebab yang kebanyakan orang tidak tahu atau lalai darinya. Apabila seorang hamba melakukan sebab (amalan) tersebut pasti Allah Ta’ala menolong, membantu dan memberi rezeki kepadanya. Sebagaimana Allah Ta’ala sebutkan didalam alqur’an dan juga RasulNya dalam sunnahnya. Kami akan menyebutkan sebagiannya.
1. Taqwa kepada Allah Ta’ala.
    Allah Ta’ala berfirman:
ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزفه من حيث لا يحتسب(
Artinya:”Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Ath Thalaq : 2,3)
   Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala akan memberikan rezeki kepada orang yang bertakwa. Dan ini umum baik orang tua atau muda, lelaki atau wanita, orang desa atau orang kota dan yang lainnya. Allah Ta’ala akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka- sangka.
2. Tawakal kepada Allah Ta’ala
    Sebagaimana yang Allah firmankan:
) و من يتوكل على الله فهو حسبه (
Artinya:” Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” ( Ath Thalaq: 3)
Rosulullah juga bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya, pasti Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana memberi rezeki kepada burung yang pergi dipagi hari dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.” HR. Imam Ahmad, At Tirmidzi,An Nasai dan yang lainnya.
3. Istighfar (meminta  ampun) kepada Allah
    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengisahkan Nabi Nuh:
فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا. يرسل السماء عليكم مدوارا.  ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنات ويجعل لكم أنهارا.  ()   
Artinya: Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlahy ampunan kepada Tuhan kalian, Sungguh, Dia Mahay Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepada kalian, memperbanyak harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untuk kalian.”
4. Menuntut Ilmu
    Sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata:” Dulu dizaman An Nabi ada dua bersaudara, salah satunya selalu datang (belajar) kepada An Nabi dan yang kedua bekerja, yang bekerja pun mengeluhkan saudaranya kepada An Nabi maka Belau bersabda:” Mungkin saja kamu diberi rezeki karena sebab dia.” HR. At Tirmidzi.
5. Menyambung tali persaudaraan
    Sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rosulullah bersabda:” Barangsiapa ingin diluaskan rezekinya maka sambunglah tali persaudaraan.” HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim.
6. Menikah
Allah Ta’ala berfirman:
وأنكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله والله واسع عليم (
Artinya: ” Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang diantara kalian, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan (kecukupan) kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (An Nur: 32)
Syaik Abdurrohman As Sa’di berkata:”Dalam ayat ini terdapat dorongan untuk menikah dan janji (Allah) bagi orang yang menikah untuk memberikan kecukupan setelah kefakiran.”
Rosulullah juga bersabda bahwa ada tiga golongan yang Allah Ta’ala pasti akan membantunya, salah satunya orang yang menikah untuk menjaga kesuciannya(kehormatannya).
    Ini yang bisa kami sebutkan dalam kesempatan ini. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat. Apabila ada kata yang kurang berkenan kami mohon maaf.
اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه.
( Disarikan dari khutbah Syaikh Abdurrohman Al Mar’i Al ‘Adni dan sebagian durus Beliau)
Dikirim oleh Al-akh Abu Umar Saidan (salah satu thulab di Darul hadist Fuyus,Yaman)
Sumber : WA Salafy Lintas Negara

Tiada ulasan:

Catat Ulasan